Minggu, 14 November 2010

Gunung Merapi

gunung merapi

Gunung Merapi, Jogjakarta

"KEKAGUMANKU TENTANG MERAPI "

Ingatan tentang Gunung Merapi 2,980 mdpl (07o32.413S, 110o26.8E) identik dgn gunung meletus. Cerita ttg kehilangan keluarga, anak, istri, simbok, rumah dan ternak berkaitan dengan letusannya.

Disisi lain Merapi adalah sumber mata pencaharian, bukan hanya bagi warga di desa-desa tak jauh dari kepundan Merapi, tetapi juga bagi warga kecamatan di Cangkringan, Turi, Pakem, Kemalang, Dukun, Srumbung, Selo, Musuk dan Cepogo.

Merapi juga cerita tentang kesuburan, keindahan, turis, tembakau, padang rumput, pasir dan batu. Diantara kekhawatiran memang selalu ada hikmah dan manfaat, tergantung dari sisi mana kita mengangkatnya. Itulah Merapi seperti halnya di kehidupan lain.

Merapi adalah salah satu gunung paling aktif didunia, tercatat 68 kali letusan dlm kurun 450 tahun. Kemungkinan letusannya adalah satu berbanding 6.6. Waktu jedanya berkisar 3~8 tahun saja. Setiap tahunnya Merapi mengumpulkan rata2 1.2 juta m3 lava dipuncaknya, yg setiap saat bisa runtuh saat hujan lebat atau saat kerongkongannya tersumbat. Letusan paling berbahaya terakhir terjadi di tahun 1930 yg memakan 1,300 korban jiwa, sejak itu siklus 3 tahunan atau lebih selalu hadir, membuat pontang panting siapa yg tinggal di punggungannya.

Pengungsian terakhir terjadi di tahun 2001 dan berikutnya bisa saja tahun depan atau lebih. Semua ini menunjukkan bahwa gunung yg fisiknya yg sekarang terbentuk 2,000 tahun masih terus diwaspadai dan diawasi 24 jam sehari dari 6 pos pengamatan gunung disetiap sisinya. Tiada gunung lain yg lebih dicurigai Vulkanolog seperti Merapi.

Gunung api muda itu termasuk populer dikalangan pencinta gunung. Selain sejarahnya yg penuh dgn letusan dan alamnya yg indah, Gunung Merapi kata orang memiliki banyak mitos dan cerita2 supranatural.

Gunung Merapi adalah sedikit dari gunung berapi di Indonesia yg memiliki lava pijar. Jika cuaca terang, pijar terlihat jelas dari bawah arah barat di Pos Babadan Magelang, terkadang terlihat dari pos Plawangan, Kinahrejo dan Kali Urang di selatan.

Merapi sendiri lahir dari dua patahan quartenary pada kedalaman 6-7 km di bawah bumi yaitu patahan Semarang utara-selatan dan patahan Solo timur-barat. Patahan ini membentuk sebuah parit raksasa di dalam perut bumi yang molten lavanya bocor terus menerus dan bertumpuk membeku di kepundan. Tinggi gunung Merapi selalu berubah setiap tahunnya krn pembentukan tumpukan lava beku.

Dari angkasa, gunung ini terlihat berada didalam perpotongan barisan gunung utara-selatan Ungaran- Telomoyo - Merbabu - Merapi dan barisan gunung dalam barisan timur barat Lawu - Merapi - Sumbing - Sindoro - Slamet.

Dari kepercayaan Supranatural, Merapi merupakan poros paling utara dan Pantai sakral Parangkusumo sebagai poros paling Selatannya. Kota Jogjakarta berada tepat diantara keduanya sebagai sumbu keseimbangan. Barangkali ini tercermin dari sikap wong Jogja yg penuh keseimbangan.

Letusan Merapi biasanya diikuti oleh letusan Piroclastic yg sering disebut sebagai awan Wedus Gembel. Awan berkecapatan 100 km/jam ini meluncur berlipat2 seperti bulu domba, memiliki temperature 600 oC dalam jangkauan radius 7~15 km. Merapi juga memiliki lava viscous yg keluar terus menerus, bertumpuk membentuk batuan dan pasir di kepundan. Lava atau lahar dingin gugur meluncur turun seperti avalanche mengikuti gravitasi, biasanya mengikuti kontour sungai.

Buat pendaki, memahami keindahannya, tiada cara lain selain mendekatinya. Gunung Merapi aman didaki dari arah selatan melalui Kinahrejo (2km timur Kali Urang), waktu tempuh 10 jam. Pendakian dimulai dari rumah juru kunci Merapi, Mbah Marijan. Atau dari sisi barat pos Babadan, MagelanG atau sisi selatan, Kaliadem. Jalur ini sangat berbahaya, melalui guguran lava dan berjalan tepat didepan kawah Merapi aktif. Jalur ini sekarang tidak direkomendasikan lagi sejak kejadian fatal di tahun 2001 karena guguran lava panas.

Sedangkan pendakian dari Utara melalui Selo, Boyolali (07o, 30.225S, 110o, 27.5E) . Dimulai dari rumah Mbah Sarimin. Puncak Garuda ditempuh dalam 4~5 jam atau lebih, tergantung persediaan napas. Jalur ini paling banyak ditempuh karena melalui punggungan arah belakang kawah Merapi. Jalur ini melewati punggungan Selokopongisor 2,300 mdpl, Selokopoduwur 2,500 mdpl dan Gajahmungkur 2,600 mdpl. Untuk sementara, jalur ini juga jalur yg paling aman krn 40 tahun terakhir arah letusan selalu mengarah kesisi Babadan Magelang. Jadi, sisi Selo dan Kinahrejo adalah yg paling direkomendasikan.

Fisik Merapi adalah langsing seperti kerucut, sehingga pendakian Merapi termasuk pendakian langsung dan cepat, yg tentu dibayar dn menguras tenaga dan kewaspadaan. Semua lintasan melalui punggungan bukit 30~60 derajat sejak menit2 pertama, sekali2 merayap, merangkak dan berpegangan akar pohon utk menjaga keseimbangan. Strukturnya adalah tanah berdebu dgn batu kerikil lepas, mulai ketinggian 1200 s/d 2000 mdpl dgn vegetasi cemara dan perdu.

Diatas 2000 mdpl, batu2 besar lepas berkerikil sehingga seringkali pendaki diatas berteriak memperingatkan pendaki di bawahnya saat ada batuan longsor krn pendaki diatasnya salah pijak. Ditambah lagi seringnya angin kencang dingin saat melewati punggungan terbuka yg datang dari kedua sisi lembah. Perlu persiapan agar tidak kaku kedinginan. Tumbuh2an pada ketinggian ini belum begitu banyak krn usia punggungan yg relatif muda.

Diatas 2,300 mdpl selepas Pasar Bubrah, perjalanan melewati batu2an magma muda yg cukup tajam dan mudah lepas. Persiapan summit attack dilakukan di Pasar Bubrah; sebuah tempat yg agak datar dan sedikit lebih lebar dari sekitarnya yg disebut2 sebagai pasar bayangan dari mitos kaum lelembut. Konon sering terdengar suara menggumam yg diterjemahkan sebagai transaksi jual beli di pasar yg tak terlihat.

Penjelasan logisnya adalah pertemuan dua angin dari dua sisi lembah yg menghasilkan suara ribut tidak beraturan. Suara ini berhasil direkam dlm video klip sebagai kenangan unik oleh2 Merapi.

Alasan lainnya krn di tanjakan terakhir ini, para pendaki berada di puncak kelelahan dan mulai turun tingkat kesadarannya. Pada saat itu frekwensi gelombang otak turun ke level rendah yg menciptakan bayangan2 halusinasi di alam pikiran. Banyak kejadian2 fatal terjadi disekitar daerah ini, yg makin menambah kesan angkernya wilayah ini. Tak terhitung lagi cerita2 menyedihkan yg diceritakan sang pengantar selama perjalanan ini, yg mungkin tak perlu diceritakan lagi disini.

Penyesuaian akhir ketinggian dilakukan ditempat ini pula, pada umumnya cukup dengan tidur, mengisi bahan bakar dan memompa kembali semangat yg meredup saat hati menciut melihat sisa perjalanan ke puncak Merapi - pertama kalinya. Terlihat betapa kecilnya manusia secara fisik dibandingkan dengan batu2an dan puncak Merapi saat rombongan pendaki pertama berjuang menggapai puncak (sayang kesan 3 dimensinya tak terlihat di foto). Pendaki tsb. terlihat seperti semut2 kecil nakal yg menaiki punggung gajah.

Satu jam terakhir summit attack yg melelahkan dan cukup membuat kecut nyali dilalui dengan mencicil satu persatu tarikan napas dan menjaga kesadaran maksimum dengan seringnya berhenti dan minum. Pada fase akhir ini, bayangan tentang akhir kehidupan terasa begitu dekat. Keadaan yg menggugah betapa sepelenya dan tidak berartinya mahluk hidup ditengah keperkasaan alam yg membuat kuduk terus berdiri.

Sebaliknya, keadaan ini bisa juga diterjemahkan sebagai keindahan luar biasa dari pemandangan sekeliling yg sulit dijelaskan dgn kata2 atau lensa kamera krn sulitnya menangkap citra ketinggian. Ini semua menciptakan kekaguman begitu banyaknya tanda-tanda telah ditunjukkan disini.

Jadi bisa dipahami kalau Merapi adalah sebuah negeri diatas awan yg cantik, perkasa dan menggetarkan. Kekaguman terhadap Merapi tak berubah, krn seperti halnya sebuah keburukan selalu diimbangi sisi kebaikan. Itulah kearifan alam - dan Merapi adalah salah satunya.